LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN TUGU KEBULATAN TEKAD


Berikut adalah Laporan Kunjungan milik kami,yang beranggotakan :

1.      Adya nitami (1810631080096)
2.      Ellise Sheehan kanita  (1810631080158)
3.      Febi saskia  (1810631080119)
4.      Muhammad rizqi fatahilah  (1810631080085)
5.      Putri lestari (1810631080185)
6.      Rima maulani ibrahim (181063108142)

Pada hari ini tgl, 23 November 2018, kami mendapatkan tugas untuk mata kuliah landasan pendidikan.nah kali ini tugasnya mencari tempat bersejarah di kota karawang dan membuat vlog untuk memaparkan hasil yang di dapat dan menjelaskan tempat bersejarah tersebut.Nah saya dan rekan-rekan akan mengunjungin tempat yang sangat bersejarah bagi indonesia yaitu Tugu Kebulatan Tekad jarak yang kami tempuh tidak terlalu lama sekirat 20menit kurang lebinya, dulunya daerah ini adalah sebuah perkampungan yg bernama kampung gudang. Dan di tepat di tempat tugu kebulatan tekad itu dulunya adalah sebuah rumah yang menjadi markas PETA. Tugu kebulatan tekad sendiri di bangun pada tanggal16 agustus 1950, oleh para pemuda PETA, di bangunnya setelah proklamasi. Lalu biaya dalam membangun tugu kebulatan tekad itu menghabiskan 175 (tujuh belas ribu lima rupiah) tetapi biaya ini bukan semata mata adalah nominal uang, melainkan mengandung filosofi sendiri yaitu 17 nya melambangkan jumlah dari rakaat shalat yakni 17 rakaat dan 5 nya adalah waktu shalat yakini 5 waktu. Benteng yang di belakang tugu tersebut terdapat relief yang menceritakan ketika bung karno di culik ke rengasdengklok tempat dimana Soekarno - Hatta 'dibawa' pada 16 Agustus 1945 oleh sejumlah pemuda untuk mempercepat proklamasi. Beruntung dalam perjalanan ke Jakarta saya bisa mendorong diri keluar di pintu tol Karawang Barat. Hanya berbekal nama, mobil melaju untuk mencari monumen ini. Gadis penjaga gardu tol berkata bahwa saya harus ke kiri di lampu merah, dan lalu ke kanan saat menjumpai stasiun bus Tanjung Pura. Dari pintu tol sampai ke lampu merah jaraknya sekitar 6,6 km, dan sekitar 3,4 km lagi untuk sampai di stasiun bus Tanjung Pura.Sekitar 12,1 kilometer dari stasiun bus Tanjung Pura, mobil belok kiri mengikuti petunjuk jalan ke arah monumen. Jalan yang dibuat belum lama itu melewati persawahan sepanjang 2,2 kilometer sebelum sampai ke monumen. Secara keseluruhan 24,3 km dari pintu tol Karawang Barat. Ada rasa senang karena berhasil menemukan tempat itu.
Tugu peringatan yang didirikan di kompleks di Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok serta relief pada tembok di belakangnya. Bendera merah putih tampak dipasang di limasan terpancung yang ada di sebelah kiri dan kanan belakang, lalu ada relief bintang di atas tugu di bagian depan. Monumen dan relief itu dibuat dengan cukup baik, dan meskipun berada di luar ruang tanpa penutup namun kondisinya masih baik dan bersih. Peristiwa Rengasdengklok adalah insiden penculikan Soekarno dan Hatta yang dilakukan pemuda kelompok Menteng 31 pada 16 Agustus 1945. Bersama dengan Soekarno - Hatta, Fatmawati dan Guntur juga ikut dibawa oleh para pemuda itu ke Rengasdengklok. Tujuan 'penculikan' itu adalah agar Soekarno - Hatta bersedia untuk mempercepat dilakukannya proklamasi kemerdekaan,
Kunjungan tempat bersejarah merupakan bentuk pencarian informasi dari luar lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang . Dengan dilaksanakannya kunjungan tempat besejarah ini, maka salah satu manfaat yang didapatkan adalah kita menjadi dapat mengamati dan mempelajari secara langsung suatu objek maupun suatu  informasi yang dalam lingkungan sekitar kita yang mungkin tidak selalu dapat kita jumpai.
Dipilihnya objek Tugu Kebulatan Tekad karena untuk mengetahui lebih jelas tentang  sejarah dan perjuangan rakyat Indonesia . dan memasukan Landasan sosiologi dan antropologi pendidikan antara lain membahas tentang konsep pendidikan dalam konteks masyarakat dan kebudayaannya, hubungan antara pendidikan dan masyarakat, hubungan pendidikan dan kebudayaannya serta berbagai lingkungan pendidikan yang ada di dalam masyarakat.

Pengertian  Individu,Masyarakat dan Budaya
Individu adalah manusia perseorangan yang memiliki karakteristik sebagai kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan yang lainnya sehingga bersifat unik, serta bebas mengambil keputusan atau tindakan atas pilihan dan tanggung jawabnya sendiri (otonom).
Masyarakat didefinisikan oleh Ralph Linton sebagai "setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas". Sejalan dengan definsi dari Ralph Linton, Selo Sumardjan mendefinisikan masyarakat sebagai “orangorang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan” (Soerjono Soekanto, 1986).
Kebudayaan. Dalam hidup bermasyarakat manusia menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Pendidikan Sosialisasi dan Enkulturasi
Sosialisasi dan enkulturasi > merupakan fungsi masyarakat dalam rangka mengantarkan setiap individu-khususnya generasi muda-ke dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.
Pendidikan > sosialisasi dan enkulturasi, dalam pendidikan di upayakan agar peserta didik mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya.

Pendidikan sebagai pranata sosial.
Pranata sosial yaitu perilaku terpola yang di gunakan oleh suatu masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya ( basic needs)
Jenis pranata sosial : pranata ekonomi, politik, agama, pendidikan, dsb.
Pranata pendidikan > pranata pendidikan merupakan salah satu pranata sosial dalam rangka proses sosialisasi dan enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.

-Pendidikan Informal,Formal dan Nonformal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung secara ilmiah atau tersengaja contohnya di dalam keluarga dan masyarakat.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur. Contohnya pendidikan di sekolah dasar,menegah, dan sekolah tinggi .

Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang terstruktur tetapi terjadi diluar pendidikan formal contohnya seperti usia dini.


-Pendidikan,Masyarakat, dan Kebudayaan

Pendidikan dan Masyarakat. Dalam bidang pendidikan telah terjadi perkembangan yang begitu pesat (explosion of education), sejalan dengan itu terjadi pula perkembangan di bidang ekonomi. Diketahui bahwa terdapat hubungan timbal balik antara pertumbuhan pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, tidak diketahui dengan jelas faktor mana yang muncul lebih dahulu yang menjadi penyebab bagi faktor yang lainnya.
 Pendidikan dan Kebudayaa.  Enkulturasi memiliki dua dimensi pengertian dalam kaitannya dengan kebudayaan, yaitu: (1) enkulturasi sebagai transmisi kebudayaan, dan (2) enkulturasi sebagai pendorong perubahan kebudayaan. Ada tiga pandangan yang berbeda tentang kebudayaan yang berimplikasi terhadap konsep pendidikan. Ketiga pandangan tersebut yakni: 1) pandangan Superorganik, 2) pandangan Konseptualis, dan 3) Pandangan Realis. Lepas dari perbedaan pandangan menurut ketiga pandangan tersebut, bahwa pada dasarnya terdapat dua fungsi pokok pendidikan dalam hubungannya dengan keadaan serta harapan masyarakat dan kebudayaannya.
Kegiatan kunjungan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa dengan adanya kunjungan tempat bersejarah kota karawang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.dapat mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.dan dapat menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

Pola sikap guru kepada siswa dan implikasinya terhadap fungsi dan tipe guru
            David hargreaves (sudarja adiwikarta, 1988) mengemukakan tiga kemungkinan pola sikap guru terhadap muridnya serta implikasinya terhadap fungsi dan tipe/kategori guru.
Pola pertama :
Guru berasumsi bahwa pada muridnya belum menguasai kebudayaan, sedangkan pendidikan diartikan sebagai enkulturasi (pembudayaan) implikasinya maka tugas dan fungsi guru adalah menggiring murid-muridnya untuk mempelajari hal-hal yang dipilihkan oleh guru dengan pertimbangan itulah yang terbaik bagi mereka. Tipe guru dalam kategori ini dinamakan hargraves sebagai penjinak atau penggembala singa (“Lion tamer”)
Pola kedua:
Guru berasumsi bahwa para muridnya mempunyai dorongan untuk belajar yang harus menghadapi materi pengajaran yang baru baginya, cukup berat dan kurang menarik. implikasinya maka tugas dan fungsi guru adalah membuat pengajaran menjadi menyenangkan, menarik dan mudah para muridnya. Tipe guru ini dikategorikan sebagai penghibur atau “Entertainer”.
Pola ketiga:
Guru berasumsi bahwa para muridnya mempunyai dorongan untuk belajar, di tambah dengan harapan bahwa murid harus mampu menggali sendiri sumber belajar, dan harus mampu mengimbangi dan berperan dalam kehidupan masyarakat yang terus menerus berubah bahkan dengan kecepatan yang semakin meningkat. Implikasinya maka tugas dan fungsi guru adalah memberikan kebebasan yang cukup luas kepada murid baik secara individual, maupun kelompok kecil. Tipe guru ini dikategorikan sebagai “Guru romantik

*jangan lupa di buka ya link untuk melihat video dari kita.semoga bermanfaat jangan lupa (like,subscribe & coment) Terima Kasih ;)




Komentar